Harian Sulawesi | Parimo – Hujan deras disertai angin puting beliung, yang terjadi pada Kamis (29/09)2022) sekira pukul 21.40 WITA, hancurkan rumah milik Waris (35) warga Kelurahan Maesa RT013/004, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah.
Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut, hanya mengakibatkan kerugian materil kurang lebih senilai Rp 50 juta.
Informasi yang dapat dihimpun di lokasi kejadian, berawal pada pukul 21.00 WITA (malam Jumat) terlihat petir dan kilat mulai menerangi langit Parigi. Setelah 40 menit kemudian terjadi angin puting beliung disertai hujan deras.

Warga yang berdiam di bibir pantai Kelurahan Maesa dan Kelurahan Bantaya – Parigi merasa ketakutan karena tiupan angin kencang dari arah timur. Disaat itulah beberapa rumah yang berdinding papan terlihat berentakan.
“Terus terang setelah kejadian fenomena alam yang menakutkan tadi malam itu sungguh diluar dugaan. Soalnya berawal bunyi Guntur yang keras disusul dengan petir serta gelombang laut bersama dengan badai angin puting beliung merobohkan rumah keponakan kami bernama Waris (35) hingga berentakan” urai Doktor Basir kepada media ini.
Rumah tersebut kata Basir adalah rumah dengan konstruksi kayu berdinding papan berkolong (rumah adat Bugis) ketika kena angin puting beliung tidak mampu bertahan. Atap seng semuanya terbang hingga 5 – 10 meter.
“Untung saja penghuni rumah semua menyelamatkan diri dan lari kerumah permanen disebelahnya sehingga tidak ada korban jiwa. Namun posisi rumah tersebut sepertinya rusak hingga 70 persen” Lapornya.
Korban dampak angin puting beliung, Darwis tak mampu menjelaskan kepada wartawan media ini saat ditemui pagi tadi, Jumat (30/9/2022). Dirinya terlihat sok akibat kejadian semalam.
“Maafkan saya tidak bisa menjawabnya pak…hanya memohon kiranya kami bisa dibantu oleh Pemerintah daerah untuk perbaikan rumah kami yang berentakan” harap nelayan kecil ini.
Senada, seorang warga bernama Patahudin juga mengisahkan kejadian angin puting beliung semalam. Menurutnya, tentu saja kejadian tersebut membuat kaget dan panik warga setempat. Karena hal itu merupakan kejadian yang baru dialami warga Maesa.
” Angin kencang disertai hujan lebat dan petir, itu merupakan kejadian yang baru dialami warga, hingga membuat panik seluruh warga,” ucap Patahudin dengan nada kaget.
Selanjutnya Patahudin mengingatkan warga yang tinggal di antaran pantai Maesa agar waspada dalam menghadapi cuaca yang terbilang ekstrim ini, tutupnya. (**)
Wartawan : Moh. Randi / Editor : Pde