Harian Sulawesi | Parimo – Sebanyak 164 orang pemancing gabungan dari 58 Klup fishing turnamen yang berdatangan dari Kota Palu, Kabupaten Sigi, Tolitoli, Morowali dan pemancing tuan rumah mengikuti lomba memancing dalam rangka Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke – IX di Parigi Moutong.
Pantauan media ini, para pemancing terlihat sangat antusias mengikuti lomba ini yang diselenggarakan oleh Parigi Fishing turnamen memperebutkan hadiah Rp 12.500.000 ditambah hadiah hiburan lainnya.
Menurut Ketua Panitia pelaksana kegiatan, Ismet Ibrahim SE MSi mengatakan, turnamen lomba memancing saat ini merupakan rangkaian puncak pelaksanaan Harkannas ke – IX yang di pusatkan di Mosing desa Siney Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng.
Lomba memancing tahun ini kata Ismet tidak dibatasi pesertanya, namun yang terinput panitia saat peserta dilepas keberangkatannya sejumlah 58 klup peserta plus dua klup peserta kehormatan dengan jumlah pemancing satu klup tiga orang.
“Jika terhitung semuanya menjadi 164 orang plus enam orang peserta kehormatan semuanya 170 orang untuk berkompetisi mencari ikan dengan cara memancing tradisional” ujarnya.
Pemancing dilepas keberangkatannya oleh Wakil Bupati Parimo Badrun Nggai SE pukul 07.09 Wita pada lokasi mancing dikarang atol seputaran ‘mercusuar’ bibir pantai Bantaya – Parigi. Sedangkan finish waktu memancing ditentukan panitia sampai pukul 15.00 wita atau pukul 03.00 sore.
Peserta yang mendapat ‘rejeki’ tarikan yang banyak akan ditimbang panitia sebagai registrasi penentu kriteria lomba memancing bagi semua peserta lomba.
Sedangkan kriteria ikan yang masuk dalam kategori penilaian panitia adalah ikan hasil tarikan peserta yang memiki standar terbaik seperti ikan bobara, ikan cakalang batu (tuna gigi), ikan Lampanguju, ikan kakap merah, ikan Sunuh, ikan korapu (goropa) dan jenis ikan lainnya dianggap memenuhi syarat dengan timbangan mulai 0,5 Ons keatas, jelasnya.
Peserta yang mendapat timbangan hasil pancingnya terberat sesuai kriteria ikan, akan mendapat hadiah utama plus hadiah hiburan dan diberikan sertifikat.
Semua peserta lomba juga mendapat perlindungan khusus (asuransi) oleh panitia apa bila terjadi hal-hal yang tidak di inginkan saat mengikuti lomba, ujar Ketua Panitia lomba memancing Harkannas tahun 2022.
Berikut pernyataan warga nelayan tradisional di Kelurahan Bantaya ketika hadir di acara pelepasan lagi tadi oleh Wakil Bupati Badrun Nggai SE.
Menurut Asis M. Said panggilan Uttu mengatakan, acara lomba mancing yang dilaksanakan tepat di Harkannas ke – IX di area karang atol ‘mercusuar’ sejauh satu mil bibir pantai Bantaya adalah lokasi memancing yang paling bagus.
Ini menandakan bahwa kegiatan lomba memancing ini ternyata digandrungi oleh mereka yang punya jabatan tinggi di empat wilayah Kabupaten dan Kota se-Sulawesi Tengah.
“Jujur saya katakan bahwa memancing itu sebenarnya pekerjaan paling menyenangkan. Tapi jika ada gangguan cuaca buruk, pasti terasa seperti di samping ‘kubur’. Makanya mereka yang ikut saat ini adalah sosok pejabat, sudah pasti akan merasakan bagaimana susahnya memancing ikan dilaut saat ini” tuturnya.
Dia berharap kiranya lomba memancing yang terlaksana saat ini agar bisa dijadikan agenda tahunan sehingga kawasan atol karang ‘mercusuar’ bisa terkenal oleh ganasnya ikan kakap merah memakan umpan, dan juga bisa terjaga area karangnya oleh aparat demi keselamatan pulau karang rumahnya ikan, ungkap Uttu panggilan akrabnya ini. (**)
Edisi Khusus Oleh Sumardin (Pde)