Ket: Hujan turun hingga pukul 14.00 Wita, nampok pohon dalam Kota ancam keselamatan warga. (f-Taufik)
Harian Sulawesi | Touna – Akibat pengaruh cuaca buruk di Wilayah Kota Ampana dan Kecamatan Rotalindo Kabupaten Tojo Una una, banyak warga mulai khawatir dengan pohon pelindung yang mengancam keselamatan warga.
Untuk mengantisipasinya, warga meminta kepala Dinas Lingkungan Hidup Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (LHPKP2) Kabupaten Tojo Una una agar lebih sigap melakukan pengecekan pohon pelindung yang telah berumur.
Hal ini jika diabaikan, dimungkinkan pohon pelindung yang ada bakal roboh ditiup angin. Buktinya, salah seorang ASN Touna yang tidak mau disebutkan namanya saat bernaung menghindari hujan mengatakan, hujan yang mengguyur sejak siang hari di Kelurahan Uemalingku tepatnya di pusat perkantoran mulai mengancam keselamatan warga yang melintas.
“Saya bersama beberapa rekan lainnya belum mau balik kerumah karena naik motor, sampai hujan benar-benar reda. Sebab kami takut, beberapa pohon akan tumbang yang ranting pohonnya sudah mendekati beberapa meter dari atas mobil jika melintas dijalan” ujarnya kepada media ini.
Dia berharap, kiranya Dinas terkait segera melakukan pemangkasan ataupun dilakukan penebangan pohonnya sebelum akan menimbulkan korban jiwa seperti beberapa daerah yang ada di Sulawesi Tengah, seperti di jalur Kantor Bupati Parigi Moutong akibat pohon tumbang, Dua pemotor alami koma dan satu meninggal.
Demikian pula kejadian di Kilo Empat Jalur Toboli Kecamatan Parigi Utara, Selasa (04/11/2025) sekira pukul 12.15 Wita tadi saat angin kencang terjadi pohon tumbang dan menimpa pengendara mobil warnah putih nomor polisi DB 1834 AZ dan pengemudi bernama Ronal Pakaya (38) warga Lemito Kabupaten Pohuwato meninggal di TKP.
Untuk menjaga bahaya cuaca ekstrim di wilayah Sulawesi Tengah, terutama di Ibu Kota Kabupaten Tojo Una una agar pihak Dinas LHPKP2 sesegera mungkin melakukan tindakan gerak cepat demi untuk keselamatan warga.
Pantauan media ini Selasa (04/11/2025) hujan mengguyur Kota Ampana dari pukul 14.00 Wita belum juga redah. (Taufik)
