Example 1280x250

Desa Pebounang Kini Memasuki Usia Ke 17 Tahun, Siap Bangkitkan Kesejahteraan Rakyatnya

Harian Sulawesi | Parimo – Sebuah desa yang berada diarea dataran atas yang awalnya sebuah dusun yang tidak diperhitungkan oleh sebagian warga di desa induknya.

Namun dengan berjalannya  waktu, sebuah dusun yang jauh dari jangkauan pesisir pantai ini akhirnya bisa dimekarkan dari desa induknya yaitu desa Bobalo Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong.

Laporan tertulis : Risman dari Utara

Berdasarkan kultur kehidupan masyarakatnya yang sebagian besar berada diwilayah pegunungan, dusun Pebounang merupakan salah satu dusun desa Bobalo Kecamatan Palasa Kabupaten Parigi Moutong.

Namun  setahun setelah dusun Pebounang mekar dari desa Bobalo, warga dusun wilayah pebounang pun meminta kepada induk desa Bobalo untuk dimekarkan atau menjadi desa definitif.

Kesakralan permohonan warganya akhirnya mendapat restu dari wakil rakyat dan disetujui oleh Pemda setempat melalui Dinas PMD Parimo waktu itu.

Nama desa Pebounag dari bahasa penduduk asli setempat (suku Lauje) berarti “Padi ladang“. 

Pemberian nama Pebounang berdasarkan aktifitas mata pencarian masyarkat suku Lauje yang mayoritas petani padi ladang diwilayah pengunungan desa Bobalo merupakan penghasilan utama masyarakatnya.

Sedangkan Letak wilayah Pebounang berada di dataran tinggi yang merupakan pegunungan desa Bobalo yang berbatasan dengan kabupaten Toli- Toli.

Desa Pebounang memiliki jarak tempuh sepanjang 5 KM dari pesisir pantai desa Bobalo yang memiliki adat suku Lauje dimana dalam sejarahnya masih merupakan rumpun dari suku Kaili.

Kepada media ini, Kades Pebounang Aminah Harun mengatakan, sejak dirinya ditetapkan sebagai Kepala desa terpilih tahun 2021 lalu, desa tersebut terus dilakukan pembenahannya.

“Jumlah penduduk secara keseluruhan ada 1095 Kepala Keluarga (KK) dengan jjumlah Laki-laki 2413 jiwa dan perempuan berjumlah 2097 jiwa dengan total jumlah penduduk secara keseluruhan 4510 jiwa” ungkapnya.

Bagaimana bahasa keseharian warga desa Pebounang ?

Aminah Harun (Kades) katakan bahwa bahasa kesehatian warga umumnya berbahasa Lauje yang berarti “Tidak“ dan memiliki kesamaan dengan pecahan suku kaili yang tersebar di wilayah Provinsi Sulaewsi Tengah.

Ciri has masyarakat Pebounang dalam pergaulan hidup sehari-hari sebagian realtif turtutup.

, sehingga situasi ini disebabkan karena suku Lauje masih kental terhadap budaya dan adat yang sangat tradisional. Namun diisi lain, tidak sedikit masyarakat yang hidup di pegunungan pebounang tersebut yang pandai bermasyarakat dan mau membuka dari dalam aktifitas sosial dengan masyarakat lain yang bermukim di dataran rendah. 

Seperti dalam hal jual beli dan terjadinya asimilasi melalui saran pernikahan antara pendudk asli pebounang dengan masyarakat pendatang yang berbeda suku maupun agama serta adat istiadat.

Seiring dengan perkembang zaman, tepatnya di tahun 2003 setelah desa Bobalo memekarkan beberapa dusun menjadi satu desa defenitif, termasuk dusun pebounang.

Tepatnya di tahun 2007, dusun Pebounang menjadi desa persiapan yang diletakkan pada tanggal 17 oktober 2007 dengan status desa defenitif yang terdiri dari tujuh dusun yakni :

1. Dusun I Pebounag

2. Dusun II Siling kohu

3. Dusun III Ansi bong

4. Dusun IV Ala Lapan

5. Dusun V Pensa uang

6. Dusun VI Tengke Ulu

7. Dusun VII Pine Sangkang

Sejak terbentuknya Desa Pebounang, berikut nama-nama Kepala desa Pebounang sejak terbentuknya desa yang dimulai sejak tanggal 17 Oktober 2007 sampai sekarang :

1. Pjs Darwis Dg. Rahmatu, S.H 2007 – 2008 Masih dalam proses pemilihan kepala desa

2. Rasmin D. Lasale Tahun 2008 – 2013 dilantik jadi kades devenitif pada tanggal 21 januari 2008 di Desa kota raya kecamatan mepanga oleh Bupati Parigi Moutong Drs. H. Longki Djanggola, M. Si. Dengan SK nomor = 141/12481 / BAG.TAPEM 21 Januari 2008. Periode 2007 – 2013 .

3. Rasmin D. Lasale terpilih untuk periode 2013-2018 sesuai SK Bupati Kabupaten Parigi Moutong.

Saat ini desa Pebounang mendapat jatah dana desa sebesar Rp 2 Miliar lebih…semoga amanah dan selanat hari jadi ke-17 tahun.(**)

Editor: Sumardin (Pde)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *