Foto : Tanda peringatan bahaya predator buaya yang terpasang diarea dermaga tanjung batu Tolitoli (F-MR)
Harian Sulawesi | Tolitoli – Kehadiran seekor buaya muara di dermaga Tanjung Batu Tolitoli akhir-akhir ini sangat meresahkan masyarakat yang ingin terapi air laut pagi.
Namun karena predator laut itu sering menampakan diri saat Pagi dan sore, warga sudah mulai ketakutan mendekati area dermaga tersebut.
Atas laporan warga, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) wilayah Sulawesi Tengah seksi konservasi wilayah 1 pangi di Kabupaten Tolitoli akhirnya memasang rambu peringatan agar warga masyarakat berhati-hati melakukan aktifitas disekitar laut.
Informasi diterima biro media hariansulawesi.com sore tadi, Kamis 1 Agustus 2024 mengisahkan bahwa lokasi dermaga tanjung batu selama ini dijadikan warga sebagai tempat permandian therapy air laut pagi dan sore hari.
Salah seorang warga yang berdomisili di tanjung batu bernama Bagola mengatakan dirinya bersama warga lainnya sering melihat munculnya 2 ekor buaya disekitar laut tanjung batu pada pagi hari sekitar pukul 06.30 Wita dan sore hari pada pukul 17.00 Wita.
“Sedangkan upaya warga sekitar untuk menangkap hewan predator itu sudah pernah dilakukan, yaitu dengan cara memberi umpan ayam namun tidak berhasil” terang Bagola.
Sementara aktifitas di kompleks pelabuhan tanjung batu itu sering digunakan warga tempat permandian untuk therapy air laut.
Selain itu juga sebagai tempat bersandarnya kapal penumpang dari pulau-pulau untuk melakukan bongkar muat barang, termasuk kapal nelayan di dermaga.
“Harapan kami semoga predator air muara yang sering muncul di saat pagi dan sore itu dapat ditangkap secepatnya” urai Bagola. (**)
