Hasanuddin Atjo : Untuk Membangun KEK Pangan Berbasis Industri Vanamei, di Parimo Tempatnya

Harian Sulawesi | Parimo – Tenaga Ahli Bidang SDA Menko Kemaritiman dan Ivestasi (Marvest) dan juga Ketua Shrimp Club Indonesia Wilayah Sulawesi Hasanuddin Atjo mengatakan, Parigi Moutong sangat potensial untuk pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pangan berbasis industri Vanamei.

Menurutnya, Teluk Tomini di Parigi Moutong salah satu potensi cukup besar untuk pengembangan KEK.

Kata ia, Teluk Tomini sebelumnya pernah digagas oleh mantan Presiden Indonesia Megawati Soekarno Putri untuk menjadi kawasan KEK namun tidak kesampaian, begitupun Gorontalo menggagas KEK Pedesaan namun tidak jelas arahnya.

Olehnya kata mantan Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah itu, ia mencoba menggagas KEK Pangan Berbasis industri Vanamei di Teluk Tomini Parigi Moutong.

“Intinya Parigi Moutong mempunyai peluang untuk itu. Oleh karenanya harus ada desain bagaimana pengembangan KEK Pagan Berbasis industri Vanamei bisa dibangun di Parigi Moutong,” Jelasnya.

Sebab kata ia, kalau bicara kliernya, maka Parigi Moutong yang sangat strategis di bangun KEK, alasan pertama Parimo sangat dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur. Kedua, tinggal membuat jalan bebas hambatan yaitu jalan TOL Tambu-Kasimbar.

Kita ambil contoh, jika melihat tenaga kerja yang ada di Kabupaten Morowali saat ini sebanyak 32 ribu orang tenaga kerja dan diperkirakan bisa mencapai 320 ribu orang dan itu tidak mudah memberi makan setiap harinya.

“Bayangkan saja 320 ribu orang diberi makan, ada nasinya, ikannya, udangnya, lauknya, kepiting dan lain sebagainya maka perputaran ekonomi masyarakat akan semakin baik dan juga kebutuhan cadangan pangan akan selalu meningkat.

Timbul pertanyaan, mengapa harus industri pangan? Itu karena bisa dijamin suplay waktunya. Ketahanan pangan akan cukup bagus karena di proses dan disimpan di gudang kita sendiri,”Terangnya.

Untuk membentuk sebuah KEK, Pemerintah Daerah harus punya inisiatif, terus membangun komunikasi dengan Pemerintah Pusat karena pastinya akan ada penyediaan lahan. Artinya harus sharing antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah sehingga hitungan bagi hasilnya jelas dan ekonomi tumbuh.

“Dari segi potensi akan mampu untuk mensuplay pangan ke IKN, tetapi saat ini bagaimana membangun sebuah sistem mulai dari hulu hingga hilir. Kita harus buka system dulu, karena membangun sistem itu butuh waktu. Ini bisa jalan Paralel utamanya membuka jalan TOL karena orang masuk TOL pasti bayar, dan ini ekonomi akan tumbuh bahkan Bandara bisa di bangun dari IKN langsung ke Parigi Moutong ataupun sebaliknya,”Ujarnya.

Hasanuddin berharap agar Pemerintah daerah bisa Follow Up paling tidak ada desain yang dibuat diberikan kepada pusat, paling cepat sebelum tahun 2023 sudah dimasukan desain KEKnya.

“Surat yang dikeluarkan nanti tembusannya ke Presiden dan KSP, lampirkan dengan Executive Summary terkait pembangunan KEK,”Tandasnya. (**)

DISKOMINFO PARIGI MOUTONG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *