Harian Sulawesi | Parimo – Kepala Dinas Dispusaka provinsi Sulteng melalui Muh. Idham Khalid S.Sos MAP Kabid pengembangan perpustakaan & Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan & Kearsipan provinsi Sulawesi Tengah usai pembukaan kegiatan mengatakan,
‘Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial merupakan kegiatan yang menghubungkan aspirasi masyarakat dalam mendorong kesejahteraan’ ujarnya.
![](https://hariansulawesi.com/wp-content/uploads/2022/11/IMG-20221117-WA0008-400x225.jpg)
Perpustakaan hadir memfasilitasi kebutuhan akan keterampilan – keterampilan yang ada di tengah-tengah masyarakat, sehingga mampu dan dapat meningkatkan pengetahuan akan perkembangan dunia.
Intinya, Perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensi daerah dan masyarakatnya dengan melihat keragaman budaya, terang Idham.
Perpustakaan di desa harus sudah disiapkan dalam upaya memperdalam ilmu pengetahuan kepada masyarakat, apa lagi didukung oleh Anggaran Dana Desa didalamnya untuk perubahan serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan hak asasi manusia.
“Dengan kegiatan sosialisasi dan bintek . pelatihan yang diadakan saat ini diharapkan mampu menjawab akan kebutuhan masyarakat hingga di tingkat desa” jelasnya.
Sementara, untuk Paradigma perpustakaan harus dirubah, dari semula dianggap sebagai gudang buku, kini bertransformasi menjadi perpustakaan yang dapat memberdayakan masyarakat dengan pendekatan teknologi informasi.
“Perpustakaan harus bisa bertransformasi sehingga memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat, sehingga dapat mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik menuju kesejahteraan” tambahnya.
Tujuan Utama dari Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial adalah Terciptanya masyarakat sejahtera melalui Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dengan tujuan khusus yaitu meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, meningkatkan penggunaan layanan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat, membangun komitmen & dukungan stakeholder untuk transformasi Perpustakaan yang berkelanjutan.
Perpustakaan selain menyediakan sumber-sumber bacaan untuk menggali informasi dan pengetahuan juga wajib memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan ketrampilan, yang bertujuan untuk pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat.
Dengan upaya tersebut diharapkan performa individu meningkat, sistem dan organisasi perpustakaan menjadi kuat, sehingga berdampak pada membaiknya kualitas layanan perpustakaan dan juga pemanfaatannya oleh masyarakat yang secara otomatis meningkatkan literasi masyarakat.
![](https://hariansulawesi.com/wp-content/uploads/2022/11/IMG-20221117-WA0007-400x225.jpg)
Ketua panitia Kegiatan sosialisasi dan bimtek program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial Ibu Yuniarti Yunus S.Sos MAP melaporkan, jumlah peserta 85 orang dari 85 desa se Parimo dan 30 orang dari pengelola perpustakaan desa selama dua hari tanggal 17 dan 18 November 2022, singkatnya. (**)
Laporan : Sumardin (Pde)