Harian Sulawesi | Parimo – Proyek pembangunan jembatan penghubung Desa Tompo – Desa Tuladenggi Sibatang di Kecamatan Taopa, Parigi Moutong Sulawesi Tengah dengan porsi anggarannya diperkirakan sebesar Rp 600 Juta saat ini berjalan lamban.

Bahkan warga sekitar yang berada di dua Desa tersebut selalu mempertanyakan kepihak Kepala Desa soal kondisi jembatan yang terbiarkan selama 45 hari tidak lagi dikerjakan oleh pihak kontraktor inisial ‘IM’ tanpa ada kejelasannya.
Hal inilah membuat politisi Partai Gerindra Arifin Dg Palalo angkat bicara soal terhentinya pekerjaan jembatan penghubung antara Desa Tompo – Desa Tuladenggi Sibatang Kecamatan Taopa – Parimo saat Paripurna DPRD Parimo dilangsungkan, Selasa (29/9/2022).

Dihadapan perwakilan Eksekutif yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra, Arifin Dg Palalo sebagai Ketua Fraksi Gerindra ini secara blak-blakan melaporkan atas terhentinya item pekerjaan jembatan yang dikerjakan oleh kontraktor selama lebih dari sebulan ini.
Menurut Arifin, jika jembatan penghubung antara dua Desa di Kecamatan Taopa itu tidak dilanjutkan pekerjaannya lagi, sudah tentu jembatan darurat yang terbuat dari batang kelapa untuk jalur lintas sementara itu terancam amruk.
“Perlu saya tindaklanjuti laporan Kepala Desa Tuladenggi Sibatang ini soal terhentinya (stop) pekerjaan jembatan tersebut yaitu melalui Asisten Pemerintahan untuk bisa melanjutkan ke Bupati terkait apa penyebab lambannya pekerjaan tersebut ? Mengapa hanya dibiarkan” tegas Arifin Dg Palalo di Paripurna.

Sementara, Kades Tuladenggi Sibatang Thamrin Hasan saat dihubungi media ini melaporkan, kondisi pekerjaan jembatan penghubung antara Desa Tompo – Desa Tuladenggi Sibatang Kecamatan Taopa di Parimo ‘stop’ pekerjaannya selama sebulan setengah (45 hari) tanpa diketahui apa penyebabnya.
Padahal jika diprosentase item pekerjaannya diperkirakan mencapai 30 persen dengan pencairan anggaran sampai 50 persen sebagaimana sumber informasi yang diterimanya, walaupun nama papan proyeknya tidak diperlihatkan. Nah kalau begini perlu dipertanyakan.
“Sebagai pemerintah Desa Tuladenggi Sibatang tentu menjadi tanda tanya besar menyangkut soal keberlanjutan item pekerjaan, apa lagi jembatan tersebut adalah akses penghubung dua Desa yang sangat diinginkan warga sebagai penunjang ekonomi desa” ujar Thamrin.
Sementara warga masyarakatnya terus mempertanyakan apa penyebab tidak berlanjutnya pekerjaan tersebut. Dilain pihak kata Kades Thamrin, jembatan darurat penghubung yang terbuat dari batang kelapa disebelahnya itu terancam rubuh.
Sebagai pemerintah Desa Tuladenggi Sibatang sangat berharap kepada pemangku jabatan agar ada upaya-upaya menindaklanjuti laporan ini, terutama dari perwakilan rakyat Dapil IV sebagai penyambung lidah rakyat.
“Kami hanya melanjutkan laporan pekerja disini soal belum dibayarkan upah kerja mereka oleh kontraktor. Apa lagi sudah 1,5 bulan (45 hari) tidak ada aktifitas pekerjaannya, sehingga masyarakat selalu bertanya” ujarnya dengan nada kesal.
Apa tanggapan Kepala BPBD Parimo soal laporan masyarakat tersebut yang disampaikan oleh politisi Partai Gerindra jebolan Dapil IV di Paripurna siang Tadi ?
Menurut Kepala BPBD Kabupaten, Idran mengatakan membenarkan jika telah terjadi kendala terhadap kelanjutan pembangunan jembatan penghubung antara dua desa di Kecamatan Taopa – Parigi Moutong.
Salah satu keterlambatannya yaitu karena mekanisme dari Dinas Keuangan Daerah itu sendiri belum menerima laporan resmi dari pihak Inspektorat daerah karena dana tersebut berasal dari dana tanggap darurat di anggaran APBD Kabupaten tahun 2022 melalui anggaran biaya tak terduga senilai Rp 600 Juta.
“Karena saya masih diperjalanan, signal telpon tidak jelas terdengar. Jadi saya minta maaf dulu, nanti besok saya akan menjawabnya bersama PPPK bernama Amir ya ?” Ucapnya. (**)
Penulis : Sumardin (Pde)