RDP antara Tiga pengawas SPBU wilayah Parimo dengan Komisi II DPRD Parimo (F-Pde)
Harian Sulawesi – Parimo | Inilah yang memusingkan para pengelola SPBU di Wilayah Parimo hingga saat ini. Pasalnya, ketika Subsidi BBM jenis Solar dan Pertalite digelontorkan pemerintah pusat, justru hanya menjadi beban kepada pengawas SPBU sendiri.
Sementara para pelakunya adalah orang ‘elit’ yang seharusnya tidak wajar membeli BBM bersubsidi. Namun secara perlahan mulai terendus bahwa yang menyuplai BBM tersebut diduga karena hadirnya Tambang dan Tambak di Parimo.
Hal ini terungkap di kantor DPRD Parimo, Senin (21/9/2022) pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Tiga pengawas SPBU (Toboli – Kasimbar – Mensung) yang dipimpin Ketua Komisi II Moh. Zain (Mozan) didampingi Ketut Mardika serta dihadiri Kabag Ekonomi Setda Parimo, Camat dan perwakilan Dinas Perindag.
H. Suardi sebagai anggota Komisi II akui bahwa terjadinya ‘kisruh’ soal pembelian BBM jenis solar dan Pertalite bersubsidi terus menjadi polemik ditengah masyarakat oleh karena diduga ada campur tangan oknum yang tidak bertanggung jawab yang disebut ‘Sambo’ bayangan.
Dan ini harus menjadi catatan kepada pengawas SPBU yang ada di Parimo jika melakukan suplai BBM bersubsidi bisa dilakukan sesuai aturan yang ada. Jika tidak berjalan baik, tentu akan berdampak sosial ditengah masyarakat yang membutuhkannya.
“Saya ingatkan agar ‘mafia’ yang bercokol didalam lingkup SPBU…semuanya harus ditertibkan, karena oknum itulah yang sering menghambat pasokan BBM bersubsidi sehingga antrian sangat panjang” tegasnya.
Demikian halnya soal pemberian rekomendasi kepada para petani dan nelayan. Seharusnya rekomendasi yang diberikan harusnya terpakai hanya sekali saja, agar penggunaan ‘surat wasiat’ yang dikuatkan pihak UPTD setempat tidak berpindah tangan.
“Terus terang yang terjadi di lapangan oleh karena ada oknum ‘Sambo’ yang selalu menjadi perpanjangan tangan didalamnya sehingga antrian tidak selalu bergerak. Muncul dugaan, jangan-jangan ada bermain juga orang dalam dengan mereka” tegasnya saat RDP pagi tadi.
Politisi Demokrat ini sangat berharap kepada Pemerintah daerah untuk bisa melakukan audit jumlah petani dan nelayan dalam rangka menjaga keamanan dan kelangsungan atas keberpihakan kepada petani dan nelayan melalui rekomendasi ‘surat wasiat’ sekali pakai.
Senada, Ketua Komisi II Moh. Zain mengatakan, terbenturnya pembagian BBM Solar dan Pertalite ke-masyarakat petani dan nelayan akibat adanya dugaan campur tangan orang tidak bertanggung jawab. Dan ini pasti sangat membuat resah ketika serentetan kendaraan berada diarea SPBU hingga larut malam.
“Yang menjadi biangnya ini, selain karena ada sambo-sambo bayangan, juga karena kehadiran Tambang dan Tambak (penambak) di wilayah Parigi Moutong menyebabkan antrian BBM bersubsidi di setiap SPBU se – Parimo” tekannya. (**)
Penulis : Sumardin (Pde)