Hujan Tak Henti, Jembatan Desa Catur Karya Kecamatan Balinggi Hampir Roboh Jika Tidak Ditangani Cepat

Harian Sulawesi | Parimo – Salah satu akses jalur masyarakat menuju desa Pariwisata tempat rekreasi air terjun Baturiti melalui Jembatan Desa Catur Karya, kecamatan Balinggi Kabupaten Parimo Sulawesi Tengah hampir roboh jika tidak ditangani cepat.

Jembatan lintasan desa Catur Karya yang terbangun belum lama ini akhirnya amblas alias putus dibagian muka dan belakang, menyebabkan jalur penghubung dari dusun III menuju dusun IV tidak bisa dilalui.

Padahal, sebelum jalur tersebut putus, warga yang berlalu lalang menuju akses lokasi rekreasi alam Air Terjun Baturiti sangat ramai. Namun selama tiga pekan ini terpantau sunyi karena jalur alternatif tidak ada.

Salah seorang warga desa Baturiti I Nyoman Widiada melalui ponsel Selasa (6/9/2022) pagi ini menjelaskan, rusaknya jembatan penghubung desa Catur Karya dikarenakan pada kejadian bencana banjir tiga pekan lalu.

“Kami terpaksa hanya jalan kaki saja menuju kebun. Kendaraan dititip didekat jembatan karena jalur itu tidak bisa dilalui kendaraan. Bahkan jalur yang ramai setiap hari Sabtu dan Minggu ini akhirnya jadi sepih” kata Nyoman.

Dia berharap kiranya pemerintah Kabupaten bisa membantu perbaikannya. Karena yang rusak itu bukan jembatannya, tapi timbunan pasir sirtu yang ada dibagian muka dan belakang tergerus air saat banjir bandang lalu, ujarnya.

Apa tanggapan wakil rakyat wilayah Dapil Lima ketika melihat terputusnya akses jalan di desa Catur Karya ?

Kepada media ini, politisi Partai Gerindra Ir. I Ketut Mardika melaporkan, putusnya akses jembatan desa Catur Karya selama tiga pekan akhir-akhir ini telah ‘menghalang’ putaran ekonomi desa.

Bahkan jalur yang tidak memiliki jalur alternatif menggunakan kendaraan tersebut juga telah menutup akses warga menuju lokasi rekreasi air terjun Baturiti di desa Catur Karya.

Sebagai anggota DPRD yang terpilih dari dapil Lima tambah Ketut Mardika, dirinya hanyalah sebagai penyambung lidah masyarakat pemilihnya, tapi bukan sebagai penentu kebijakan, ujar mantan Ketua DPRD Parimo ini.

Dia berharap kiranya pihak Pemerintah daerah (Eksekutif) untuk secepatnya melakukan perbaikannya melalui Dinas terkait. Dan secara kasak mata, nilai perbaikannya tidak terlalu mahal karena yang rusak itu bukan jembatannya tapi tumpukan pasir sirtu dibagian belakang dan depannya jebol akibat diterjang banjir bandang beberapa saat lalu, tutupnya. (**)

Penulis : Sumardin (Pde)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *