Harian Sulawesi | Parimo – Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan Kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rahmat Alimin SH menjelaskan, serangkaian program yang dijalankan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setiap tahunnya mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), diantaranya penanganan sampah, pengolahan Ruang Terbuka Hijau (RTH), pengawasan perusahaan yang memiliki izin dari Pemda dan melayani pengaduan masyarakat.
Sedangkan program yang menjadi fokus utama saat ini adalah penanganan sampah di Kota Parigi.
“Prioritas yang kita utamakan sekarang adalah penanganan sampah. Karena ini memang yang keliatan di mata, kemudian memang dampaknya besar karena sampah berhamburan saat ini,”Kata Rahmat saat dikunjungi di ruangannya, Senin (25/7/22).
Rahmat menyebutkan, dalam menjalankan program tersebut, mereka masih mengalami kendala perihal sarana dan anggaran.
Belum lagi terkendala dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang naik dengan menggunakan Dexlite dimana untuk harga saat ini Rp 15.250 yang awalnya hanya 13.000, itupun menjadi salah satu kendala diakibatkan minimnya anggaran di DLH.
Meski demikian kata Rahmat, proses penanganan masih terus berlangsung secara rutin, hanya intensitasnya yang dikurangi.
“Penanganan sampah masih rutin dilakukan, setiap hari kita angkut intensitas 7 hingga 8 kali pengangkutan. Saat ini sudah berkurang karena kendala anggaran dan sarana angkutan, tetapi kita tetap berusaha agar setiap hari jalan terus, walaupun ada 1 truk pengangkut sampah yang rusak 1 saat ini tinggal 3 yang beroperas, dan tetap kita lakukan pengangkutan hanya saja volumenya agak berkurang,”Katanya.
Rahmat menilai bahwa upaya yang dilakukan sudah sangat optimal, terlebih dalam keterbatasan yang mereka hadapi.
“Sudah optimal sekali kalau saya menilai. Dengan anggaran yang terbatas tetapi kita berusaha tetap jalan. Karena anggaran yang ada itu hanya cukup sampai bulan April. Tapi dengan anggaran yang hanya cukup sampai bulan April, bagaimana kita bisa jalan terus terpaksa ada beberapa item yang kita tunda, dulu,”Terangnya.
Disamping itu Rahmat juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Parigi Moutong khsusnya Kota Parigi tengah bersiap menghadapi penilaian Kota Adipura.
“Untuk Adipura, dari awal kita sudah sosialisasi beberapa kali tentang Adipura ini. Kita tetap menjaga kebersihan, kemudian tetap kita sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana sampah itu dipilah,”Jelasnya.
Rahmat juga menegaskan bahwa penangganan sampah juga membutuhkan kesadaran masyarakat.
“Jadi penangganan sampah ini kalau kita mau tangani semua berat. Ibaratnya (dibutuhkan) kesadaran masyarakat,”Tuturnya.
“Intinya masyarakat. harus menyadari bahwa sampah memang masalah bersama. Jadi dalam produksi sampah rumah tangga, seharusnya mereka sudah memilah sampahnya mana sampah kering dan mana sampah basah,”Tambahnya.
INAYA SALSABILA/ DISKOMINFO PARIMO