Harian Sulawesi | Banggai – Kafilah Kabupaten Parigi Moutong untuk cabang Fahmil Quran putri tampil di hari pertama melawan Kafilah dari peserta Kabupaten Donggala dan Morowali pada Minggu (25/7/2022).
Perlombaan sesi terakhir untuk hari pertama ini dimulai pagi tadi. Peserta fahmil Quran yang mewakili tuan rumah merupakan pelajar perempuan yang berasal dari Parigi Moutong.
Untuk babak penyisihan ini, regu putri dari pelajar Parimo yang belum diketahui nama-nama ini berhasil mengungguli lawan lawannya, dengan perolehan total nilai keseluruhan ‘sempurna’, sehingga langsung masuk di babak Final.
Demikian laporan singkat dari Marzuk Hululo SE MSi pada kegiatan MTQ tingkat provinsi Sulawesi Tengah di Banggai siang ini kepada media Harian Sulawesi.com Minggu (25/7/2022) sekira pukul 13.35 Wita.
Sementara itu, untuk regu putra Fahmil Qur’an jadwalnya akan berlangsung Senin besok (26/7/2022) akan bersaing ketat menambah perolehan angka mereka dengan peserta dari daerah lainnya di Sulteng.
Dengan demikian, Kafilah Parimo cabang Fahmil Qur’an pada hari pertama berhasil menumbangkan dua lawannya pada babak penyisihan, untuk selanjutnya melenggang ke babak final.
Marzuk Hululo selaku official Fahmil Alquran mengatakan ini adalah prestasi membanggakan bagi siswa putri dari Parimo di tingkat provinsi yang di kader oleh ahli fahmil Qur’an dari Kemenag Kabupaten Parimo.
Pendamping peserta fahmil ini mengaku untuk persiapan peserta sudah dilakukan selama dua tahun.
“Kalau dihitung hingga sekarang, karena ada wabah covid ini jadi lebih kurang dua tahunan totalnya telah dilakukan pembinaan kepada anak anak ini,” tuturnya.
“Kita coba untuk melatih anak anak ini semaksimal mungkin, agar mereka dapat menjawab 100 persen dari soal soal latihan yang diberikan” ungkap Ketua KKIG Wilayah Parimo ini.
Kendati tidak semuanya pertanyaan belum bisa terjawab 100 persen pada even MTQ tingkat provinsi Sulawesi Tengah ini. “Ada yang 85, 90 dan 95 tak apa apa, ini sudah luar biasa” imbuhnya.
Disamping itu, Marzuk mengungkapkan pentingnya kekompakan dan objektifitas kompetensi peserta dalam cabang regu.
“Semua unsur harus terpenuhi dan saling melengkapi karena ini kemampuan tim bukan individu,” sebutnya.
Tak lupa diakhir bincang, ia meminta doa terbaik dari masyarakat Parimo. “Prestasi ini untuk kepentingan sekaligus kebanggaan masyarakat Sumatera Barat juga, sekali lagi mohon doanya” kata pejabat Dinas Satu pintu ini. (**)
Penulis : Sumardin (Pde)