Begini Upaya Disperindag Parimo Menghadapi Kenaikan Harga Bahan Pokok

Harian Sulawesi | Parimo – Bahan makanan pokok merupakan bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar pangan bagi masyarakat.

Kebutuhan bahan makanan utama di setiap wilayah di Indonesia berbeda beda. Hal itu sangat dipengaruhi oleh lokasi, iklim dan kebiasaan yang muncul di masyarakat.

Hal tersebut juga berlaku di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo). Adapun bahan yang menjadi bahan pokok utama di Kabupaten Parigi Moutong seperti beras, rica, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, ikan, tepung terigu, kacang kedelai, daging sapi, telur, susu, kacang kacangan (kacang tanah dan kacang hijau) dan lain sebagainya merupakan bahan pokok terdapat atau dijual di pasaran.

Dwi Widiyanto SE
Selaku Kepala Seksi Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Parigi Moutong saat ditemui di ruang kerjanya, Jum’at (15/7/22) mengatakan, sebagai Dinas yang bertanggung jawab terhadap bidang Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas untuk mengontrol harga bahan pokok yang beredar di pasaran.

“Kami dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan utamanya dari bidang perdagangan, setiap minggu ada faktual harga yang kita update ke media media massa,”Jelasnya.

Kata ia, dari hasil pantauan yang telah dilakukan oleh Disperindag Parimo didapatkan bahwa cabai dan bawang merah merupakan dua bahan yang sering mengalami fluktuasi harga.

“Fluktuasi yang sering berubah ubah itu seperti rica dan bawang merah, karena saat ini rica dan bawang merah harganya tinggi, untuk cabai tembus hingga 100.000 per kilo. Adapun yang lain harganya diberubah (relatif stabil),”Ungkapnya.

“Juga saat ini yang kita tekan adalah harga minyak kelapa (minyak goreng curah). Dari Pusat kita dianjurkan 14.000 dan ini sudah kita terapkan di Daerah sesuai dengan harga Pusat,”Tambahnya.

Adapun alasan dibalik kenaikan harga bahan pokok khususnya harga cabai dan bawang merah di Parigi Moutong kata Widiyanto dilatar belakangi oleh faktor alam.

“Ini kenaikan bahan pokok, seperti saat ini rica, bawang dan tomat Dilatar belakangi oleh cuaca, karena daerah kita saat ini lagi musim pehujanan, sampai sampai ada petani gagal panen. Adapun untuk sumber bahan pokok jika kekurangan kita ambil dari luar, tetap harganya agak melonjak karena cuaca di Sulawesi Tengah lagi hujan,”Ucapnya.

Dalam menghadapi kendala tersebut kata Widiyanto, Disperindag melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian.

“Kita terjun ke lapangan, rupanya memang begitu keadaannya (harga cabai dan bawang merah), dan kita konsultasikan dengan Dinas Pertanian, mereka menyampaikan bahwa memang sekarang petani susah, seperti (harga) pupuk naik. panen biasanya gagal dengan cuaca yang tidak menentu, dan itu semua menjadi alasan dibalik kenaikan harga cabai dan bawang merah,”Ungkapnya.

Upaya lainnya yang juga dilakukan oleh Disperindag kata ia adalah mengadakan pasar murah bagi masyarakat Kabupaten Parigi Moutong.

“Kita di Parigi Moutong selama bulan Ramadhan kemarin buat pasar murah untuk beberapa distributor yang kita datangkan ke Parigi Moutong untuk menyalurkan minyak kelapa. Ada minyak kelapa kemasan dan minyak kelapa curah. Bahkan kita membuat 3 kali pasar murah,” Ujarnya.

Berkaitan hal itu, Widiyanto menyebutkan bahwa Daerah Parigi Moutong mempunyai keuntungan terhadap komoditas beras.

“Kalau beras kita surplus, beras kita bagus dan harganya tidak pernah naik turun, stabil terus,”Pungkasnya.

INAYA SALSABILA/ DISKOMINFO PARIMO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *