Harian Sulawesi | Parimo – Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Islam Terpadu (IT) tahun ajaran 2022/2023 di pondok pesantren Ittihaadul Ummah Kecamatan Parigi Barat Kabupaten Parigi Moutong ditutup.
Kepala Sekolah SMP IT Parigi Barat Fadlin SPd dalam arahannya melaporkan, setelah selesai pelaksanaan pengenalan lingkungan Sekolah, para siswa santri dan santriwati akan memasuki proses belajar mengajar yang dimulai tanggal 18 Juli 2022.

“Para siswa telah diberi pemahaman soal pengenalan lingkungan Sekolah sebagai tahapan pemantapan masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang juga dikenal sebagai Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD)” ujarnya.
Selain itu juga, MPLS merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran guna menyambut kedatangan para peserta didik baru sebagai resonansi landasan pengenalan lingkungan Sekolah, jelas Fadlin.

Walaupun SMP Islam Terpadu (IT) di Parigi Barat ini baru berusia tahun kedua, namun antusias orang tua siswa yang ingin menyekolahkan anaknya sangat antusias.
Hal ini oleh karena tahapan pembelajaran di SMP IT Ittihaadul Ummah bernaung di bawah payung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui panduan pesantren Ittihaadul Ummah binaan KH Moh. Qasim Abd. Majid.
“Tahun awal, siswa-siswi yang terdaftar 27 orang (satu kelas). Sedangkan di tahun kedua yang mendaftar 38 siswa terbagi menjadi dua kelas dengan pembagiannya, putri satu kelas dan putra satu kelas. Sedangkan bangunan kelas yang tersedia atas inisiasi pondok berjumlah empat kelas” jelas Kepsek SMP IT Parigi Barat.
Senada, pimpinan pondok pesantren Ittihaadul Ummah Parigi Barat KH Moh. Qasim Abd. Majid mengatakan, ketika tahun ajaran baru dimulai, para siswa dan siswi mungkin akan terbayang istilah MOS alias Masa Orientasi Siswa.
MPLS adalah kegiatan pertama masuk sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur sekolah.
Di masa pandemi Covid-19 saat ini, sekolah dihadapkan pada satu permasalahan besar dalam melaksanakan program MPLS. Tidak sedikit pula yang luring dan bahkan kombinasi. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Seperti diketahui tujuan pendidikan nasional bertujuan menghasilkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
“Oleh karena itu kegiatan MPLS merupakan momen yang tepat untuk jumlah program pendidikan dan profil sekolah kepada siswa baru. Termasuk mencetak mereka menjadi generasi unggul dan berkarakter” tutup mantan Anggota DPRD Parimo selama dua periode ini. (**)
Penulis : Sumardin (Pde)