Harian Sulawesi | Parimo – Suasana hari raya ketupat untuk masyarakat Gorontalo di perantauan, khususnya di kawasan pesisir pantai Kelurahan Bantaya dan sebagian Kelurahan Kampal Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong merupakan ajang silaturahmi tanpa batas.
Ajang silaturahmi ini oleh sebagian warga keturunan Gorontalo di Parigi kala itu berawal dari panggilan hati untuk keluarga terdekat saja dan hanyalah sebagai silaturahim ‘biasa’.
Namun belakangan ini, warga Gorontalo perantauan terus menjadikan ajang silaturahim tanpa batas ini menjadi agenda tahunan yang telah ditetapkan, sebagaimana disampaikan oleh Ketua Umum Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) wilayah Parimo, Hi Marzuk Hululo SE, MSi belum lama ini.
Dirinya sangat berterima kasih kepada semua warga keturunan Gorontalo perantauan yang terus mempertahankan tradisi hari raya ketupat ini walau dalam suasana kesulitan apapun.
“Saya sangat mendukung sepenuhnya kegiatan seperti ini yang terus dipertahankan oleh warga Gorontalo di Kelurahan Bantaya. Apa lagi acara ini adalah ajang silaturahim tanpa batas, tanpa harus memilih dari suku mana yang ingin bersilaturahim di Kelurahan Bantaya” ujarnya.
Mudah-mudahan acara seperti ini tetap menjadi kalender tahunan bagi warga Gorontalo maupun warga etnis lainnya yang berada di Kelurahan Bantaya maupun di Kelurahan Kampal yang ingin bersatu mendukung tradisi orang Gorontalo perantauan di Kecamatan Parigi, Sulawesi Tengah.
Bahkan, dukungan ini juga datang dari Forum Keluarga Masyarakat Kaili (FKMK) Kabupaten Parimo Sulawesi Tengah Hi.Abdul Rajab Pokay SE MM yang menginginkan agar ajang silaturahim seperti ini terus dipertahankan.
“Kami bersyukur dengan adanya hari raya ketupat di Kelurahan Bantaya sebagai ajang silaturahim yang dapat dipertahankan keberadaannya, karena setiap rumah telah menyiapkan makanan bagi tamu yang ingin berkunjung di Kelurahan Bantaya” ujarnya.
Bahkan salah seorang warga Kelurahan Kampal Zulfikar Zamardi mengakui bahwa acara hari raya ketupat di Parigi adalah salah satu tradisi suku Gorontalo yang patut dipertahankan.
“Kami sangat mendukung upaya warga Gorontalo di Parigi yang mempertahankan hari raya ketupat sebagai ajang silaturahim tanpa batas” ujarnya singkat. (**)
Wartawan : Moh. Randi DS
Editor : Sumardin (Pde)