Harian Sulawesi | Parimo – Hujan dan petir malam ini melanda Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah tepatnya di dusun VI desa Tompo menyebabkan sejumlah rumah warga sudah terendam banjir selama Empat jam.
Warga setempat masing-masing menyelamatkan diri kerumah kerabat yang dianggap aman untuk mencari perlindungan karena hujan tak juga redah.

Ketua Fraksi Gerindra Arifin Dg Palalo malam ini melaporkan terkait hasil peninjauan di lokasi banjir. Dia menyebut bahwa ada 20 rumah warga yang berada di dusun VI sudah terendam sehingga mengungsi di rumah-rumah warga yang dianggap aman.
“Sejumlah rumah di desa Tompo Kecamatan Taopa sudah terendam air. Akibatnya warga semakin cemas karena banjir tak kunjung redah” tulis Arifin kepada wartawan media ini.

Bahkan kabar terbaru yang diterimanya, tercatat ada salah seorang warga yang terjebak banjir langsung dilakukan penyelamatan oleh kerabatnya. Namun karena suasana masih dilanda hujan deras, akhirnya satu orang warga meninggal, kata Arifin.
Demikian halnya pernyataan Ariesto dari Kecamatan Taopa malam ini menyebut bahwa kepanikan warga saat banjir melanda desanya masih sementara memilih bertahan di rumah masing-masing.

“Karena mencoba mempertahankan harta benda ada kurang lebih 10 Rumah di dusun I dan 25 Rumah di dusun IV yang terendam banjir, termasuk desa Pande Moutong” tulis Ariesto.
Sesuai info terbaru, barusan ada warga meninggal dunia di sekitaran lokasi banjir, tapi meninggalnya bukan karena banjir tapi karena memang yang bersangkutan dalam keadaan sakit. Sedangkan di sekitaran rumahnya juga sudah ada air, ujarnya.
Sedangkan laporan khusus dari Camat Moutong melalui WhaatShap kepada Arifin Dg Palalo menyatakan saat warga dikelilingi banjir, belum ada bantuan dari Pemda. Terpaksa warga patungan atau swadaya membeli batu untuk mengantisipasi jalan yang sudah mau putus kurang lebih 10 truk, lapor Camat. (**)
Wartawan : Sumardin (Pde)
