Harian Sulawesi | Palu – Setelah sekian lama berpisah dengan orang terdekat, rasanya ingin segera dipertemukan kembali. Ya, momen itu dikenal dengan sebutan reuni. Tak hanya dengan teman sekolah, reuni juga bisa dilakukan bareng rekan kerja, saudara, atau keluarga.
Inilah momen terindah ketika sahabat Serasa teman melakukan pertemuan semalam dibarengi dengan gerakan lucu dan saling sapa diri tanpa melihat latar belakang seseorang yang datang menghadiri ulang tahun reuni yang kedua.

Ketika para tamu undangan mulai datang, situasi terlihat semakin ramai saat teman mereka bernama Ningsih mulai memapah rekan-rekannya duduk didepan saund sistim sembari mendengarkan lagu.
Ningsih sebagai pemandu acara, nampak terlihat jelas sangat ramah melayani sobat sekelasnya malam itu. Namun tak kalah pentingnya ketika sosok guru matematika mereka hadir diacara reuni tersebut.

Pelukan erat oleh para mantan siswanya dari guru matematikanya ini ternyata membawa suasana yang sangat adem, sembari yang lain mengingatkan cerita lama yang terindah. Itulah sekilas ingatan ketika mantan guru matematika ini memberikan sepatah kata dalam sambutan khusus semalam.

“Pertemanan adalah kekeluargaan terdekat. Ini harus tetap menjadi sahabat terdekat tanpa harus putus silaturahim. Ingat, ketenangan dan kedamaian selalu berada saat pertemuan reuni itu dilaksanakan” kata pak Guru yang mereka tidak pernah lupakan ini.

Pak Udin berharap, kiranya reuni SMTP Mutiara Palu harus jadi ajang silaturahim yang tidak pernah terputus. Jangan hanya karena goresan kata-kata bermain, membuat diri kita menciut dan keluar dari grup. Ayo sikapi semua hati ini dengan bijaksana, karena tanpa pertemanan, mana mungkin nostalgia itu akan terulang kembali, tutur mantan murid yang jenggotnya sudah mulai memutih ini.

Justru dalam permainan yang dibuat oleh alumni SMTP Mutiara Palu ini membuat gelak tawa mereka tak terelakan. Pasalnya, ketika guru mereka dimasukan pada konteks sendok fulus, ternyata permainan itu dipelintir oleh salah satu siswa yang mengganggu gurunya.
Sebut saja namanya Meity, yang dijuluki sebagai siswa teladan dan berwajah cantik ini terus menggangu mantan guru matematika yang dipanggil Pak Udin ini, sehingga fulus yang disendoknya hanya dua ribu rupiah…itulah gelak tawa mereka pecah, sehingga rasa pertemanan benar-benar begitu dekat.
Selanjutnya pada permainan kedua dilakukan goyang dangdut, dimana para peserta yang baik goyangnya menerima hadiah khusus dari teman mereka, yaitu kepada dua nama wanita, masing masing juara 1 dan 2, sedangkan pegoyang laki lakinya menerima hadiah ketiga.
Acara reuni semalam diakhiri dengan pemotongan kue oleh saudari Ningsih dan Meity, dimana untuk sendok kue pertama diberikan kepada gurunya, lalu disusul kepada mantan murid yang tertua…pokoknya seru semalam dan rugi bagi teman SMTP lainnya yang tidak ikut nimrung diacara reuni kedua. (**)
Penulis : Nazwa Mutiara