Budidaya Talas Beneng Daun & Umbinya di Touna Ternyata Memiliki Nilai Ekonomi

Lokasi/ kebun Budidaya Talas Beneng, Di Ampana Tete Tojo Una una (F-Darma/HS)

Harian Sulawesi | Touna – Komoditas tanaman pangan yang kini mulai di Budidayakan oleh warga Tani di Ampana Tete Kabupaten Tojo Una una, Sulawesi Tengah adalah jenis Tanaman Umbi – umbian Talas – Beneng .

Tumbuhan yang satu ini banyak terdapat di hutan sebagai tanaman liar, akan tetapi jenisnya berbeda karena Karakteristiknya dengan jenis Talas yang kini sudah di Budidayakan, demikian di sebutkan Ketut Sirupawan kepada Media ini (14/2/2022).

Dia menyebutkan, potensi Umbi Talas ternyata memiliki nilai ekonomi yang cukup menjanjikan. Hal ini menurutnya sangat mendasar, karena Umbi Talas bukan saja sebagai bahan baku dalam industri untuk olahan pangan, namun juga dapat di olah secara manual untuk membuat keripik, kue ataupun sejenisnya.

Selain itu, pada daun talas yang telah terbentuk dan kering juga memiliki nilai ekonomi untuk kebutuhan exspor ke Negara Australia, India, dan Hongkong melalui PT. Tasal Beneng Pandegelang provinsi Banten, sebutnya.

Sesuai pengkajiannya kata dia, bahwa Budidaya Talas pada langkah awal melakukan pemilihan bibit, dan harga 1 kg bibitnya Rp 50.000 dan dari jumlah 1 (satu) Kg bibit dapat menghasilkan 30 pohon Talas Beneng .

Kemudian dilakukan penyemaian bibit selama 3 (tiga) minggu, dan setelah itu mulai dilakukan penanaman dengan jarak antara pohon yang satu dengan lainya satu meter.

Saat ini lanjutnya, sebagai langkah awal telah dibudidayakan sebanyak 1000 pohon Talas Beneng dikebun miliknya empat bulan yang silam berlokasi di kecamatan Ampana Tete Tojo Una una.

“Hingga kini pada panen perdana daun Talas Beneng telah menghasilkan sejumlah 1 Ton daun Talas Beneng miliknya dalam bentuk daun talas yang belum di keringkan, dan setelah di keringkan menjadi 600 kilo gram,” ujarnya.

Sementara harga penjualan dari daun talas yang telah di keringkan sejumlah Rp 1000 / kg, tambahnya.

Daun talas setelah panen perdana pada umur 4 bulan, terhitung sejak tanam, maka pada panen selanjutnya akan dilakukan setiap bulan.

Dia mengakui bahwa hingga saat ini Talas Beneng yang kini di Budidayakanya sebanyak 1000 pohon. Dan dari jumlah tersebut hasil penyemaian bibit telur Talas Beneng sejumlah 33,3 kg yang ia datangkan dari Pandegelang provinsi Banten.

Hasilnya untuk setiap pohon Talas Beneng bisa mendapatkan 1 kg daun basah, dan saat ini sudah di lakukan panen perdana sebanyak 1000 pohon talas dengan jumlah enam ratus kilo gram yang sudah di keringkan dengan omzet penjualan Rp.6000.000. ( enam juta rupiah).

Menurut Ketut Sirupawan, panen daun talas terus berlanjut setiap bulan hingga umur 2 tahun, dan pada umur masuk dua tahun sudah mendapatkan Panen Umbi Talas Beneng dan bisa mencapai tidak kurang dari jumlah 20 ton untuk 1000,pohon talas.

Sedangkan harga umbi Talas Beneng kini mencapai Rp 2000 / kg. “Oleh karena itulah kini saya membudidayakan dilahan pertanian yang ada saat ini, dan terus akan di kembangkan karena melihat prospek dari hasil Budidaya Talas Beneng cukup Potensi dan sungguh menjanjikan dalam peningkatan ekonomi” pungkasnya. (**)

Penulis : Darma

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *