Harian Sulawesi | Parimo – Indonesia diprediksi akan mengalami masa Bonus Demografi. Melalui Yayasan Kerabat Sejati Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah melaksanakan seminar Workshop Bonus Demografi secara terbuka di warkop D’Classic Cafe yang dihadiri para pelaku ekonomi, perwakilan OPD dan perwakilan para pemuda wilayah Parimo.
Seminar tersebut berjudul “Siapkah Kamu Menghadapi Bonus Demografi?”. dengan pembahasan mengenai kesiapan generasi muda dalam beradaptasi pada masa Bonus Demografi yang dimulai dengan memahami peluang dan tantangannya.
“Generasi muda dapat memahami apa itu Bonus Demografi, dampak kehadirannya, dan peran yang dapat diambil oleh generasi muda,” ujar Sekda Zulfinasran S.ST, MAP saat pembukaan sore ini, Selasa (28/12/2021).

Menurut Sekda, bonus Demografi sendiri yaitu, suatu kondisi di mana jumlah penduduk produktif atau angkatan kerja (usia 15 – 64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk yang tidak produktif (di bawah 5 tahun dan di atas 64 tahun).
Adapun peluang yang dapat dimanfaatkan dengan kemunculan masa Bonus Demografi yakni jumlah pengangguran berkurang, meningkatnya daya saing bangsa, membentuk generasi emas yang kreatif dan inovatif, pertumbuhan ekonomi lebih baik, meringankan beban hidup, semakin produktif dan berkualitas SDM, dan peluang Parigi Moutong menjadi daerah maju semakin terbuka lebar.

“Semakin banyaknya generasi yang produktif menjadikan kita harus lebih bersemangat dalam belajar dan meningkatkan potensi diri. Karena persaingan yang kompetitif, akan membentuk generasi yang kreatif dan inovatif,” tambah Zulfinasran.
Namun, kehadiran Bonus Demografi bukanlah suatu hal yang tidak memiliki dampak negatif. Yang terpenting kita melihat sektor mana yang perlu dibenahi melalui akses Khatulistiwa, seperti bagaimana bisa ditingkatkan sektor Pariwisata mulai dari tingkat desa, karena progres percepatannya ada ditubuh BUMDES.
“Bonus Demografi ini bagaikan dua sisi yaitu, memiliki kesempatan dan tantangan. Tinggal bagaimana kita menyikapinya,” terangnya.
Adapun tantangan yang ditimbulkan dari kehadirannya Bonus Demografi menurut Zulfinasran, yakni masih tingginya tenaga kerja dengan pendidikan menengah ke bawah, daya saing tenaga kerja yang relatif rendah sehingga pendidikan dan keterampilan yang dimiliki tenaga kerja tidak sesuai kebutuhan kerja, dan masih sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia.
Di akhir sesi paparanya, Sekda menjelaskan upaya yang telah dibangun Pemerintah dalam mempersiapkan masa Bonus Demografi.
“Tentunya pemerintah telah mempersiapkan arah menuju kesiapan bonus demografi, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, pertumbuhan penduduk” ungkapnya.
Dia menambahkan, semakin banyaknya generasi yang produktif menjadikan kita harus lebih bersemangat dalam belajar dan meningkatkan potensi diri. Karena persaingan yang kompetitif, akan membentuk generasi yang kreatif dan inovatif,” tambah Zulfinasran.
Namun, kehadiran Bonus Demografi bukanlah suatu hal yang tidak memiliki dampak negatif.
“Bonus Demografi ini bagaikan dua sisi yaitu, memiliki kesempatan dan tantangan. Tinggal bagaimana kita menyikapinya,” urainya.
Wartawan : Sumardin (Pde)