Konsep Pemerintah Daerah Parimo Meningkatkan SDM, Sebut Hasbar Masih ‘Gagal’

Harian Sulawesi | Parimo – Ketika berbicara SDM handal, maka yang harus disiapkan adalah jenjang tenaga kependidikan. Namun saat ini jenjang SDM yang dicapai belum ‘terlihat’.

Buktinya, salah satu Perguruan Tinggi di Kota Parigi sudah berpindah lokasi. Artinya bahwa penguatan SDM masih diangan-angan, kata Hasbar politisi Demokrat ini.

Hasbar katakan, apa yang menjadi Konsep indikator pembangunan manusia sebagai ukuran pembangunan yang sejajar dengan indikator pendapatan perkapita dan laju pertumbuhan, ternyata tidak seirama apa yang diharapkan dalam program visi dan misi Pemda Parimo.

Semuanya kata Hasbar sebagai Lawyer di Parimo ini adalah terkait dengan proses pergolakan sosial yang berlangsung kurun waktu masa Bhakti tugas Bupati dan Wakil Bupati dalam dua periode ini yang sedang berjalan.

Padahal, jika disimak, bahwa untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai rangkaian upaya untuk mewujudkan manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya haruslah mencakup pembangunan manusia.

Ini artinya sebagai insan memberikan tekanan pada harkat, martabat, hak, dan kewajiban manusia yang tercermin dalam nilai-nilai yang terkandung dalam diri manusia baik segi etika, estetika, maupun logika yang meliputi nilai-nilai rohaniah kepribadian dan kejuangan.

Dalam konteks pembangunan nasional, pembangunan manusia yang seutuhnya, kemampuan profesional dan kematangan kepribadian saling memperkuat satu sama lain.

“Lantas bagaimana sampai disebut bahwa indikator keberhasilan suatu daerah terbentuk melalui SDM handal tahun 2020 ini ? Inilah kami sebut bahwa pemerintah Parimo itu ‘gagal’ dalam meningkatkan SDM yang dikehendaki.

Yang terpenting bagaimana profesionalisme dapat turut membentuk sikap dan perilaku serta kepribadian yang tangguh, sementara kepribadian yang tangguh merupakan persyaratan dalam membentuk profesionalisme.

Diakhir pernyataan, Hasbar sebut minimal ada empat kebijakan pokok dalam upaya peningkatan SDM yaitu: Peningkatan kualitas hidup yang meliputi baik kualitas manusianya seperti jasmani dan rohani, serta kualitas kehidupannya seperti perumahan dan pemukiman yang sehat;

Juga peningkatan kualitas SDM yang produktif dan upaya pemerataan penyebarannya; Peningkatan kualitas SDM yang berkemampuan dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai IPTEK yang berwawasan lingkungan; serta Pengembangan pranata yang meliputi kelembagaan dan peran hukum yang mendukung upaya peningkatan kualitas SDM, pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *